Di era digital saat ini makin banyak orang yang sadar akan pentingnya menabung, salah satu pilihan untuk masyarakat dalam menaruh dananya adalah berinvestasi pada aset kripto. Mengapa kripto bisa menjadi alternatif tabungan jangka panjang?
Beberapa tahun belakangan kripto mulai menarik perhatian para investor muda karena potensi pertumbuhannya yang signifikan. Tidak heran banyak yang ingin mencoba menabung di kripto.
Sebelum Anda mulai terjun ke dunia kripto, Anda harus tahu dulu ilmunya, harus mempelajari dengan benar, jangan hanya FOMO semata.
Canva |
Bagi Anda yang belum paham tentang kripto, Coretanpemuda akan menjelaskan apa itu kripto?
Pengertian Kripto
Dilansir dari CIMBNiaga, cryptocurrency atau aset kripto merupakan sebuah mata uang digital, tujuannya sebagai alat tukar untuk transaksi secara online.
Menurut (Syamsiah, 2017:54) cryptocurrency adalah sistem mata uang virtual yang berfungsi seperti mata uang standar yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan pembayaran secara virtual atas transaksi bisnis yang terjadi tanpa biaya jasa namun tetap memiliki otoritas kepercayaan yang terpusat.
Bicara keamanannya, dalam transaksi menggunakan mata uang kripto dilindungi kriptografi atau sandi rahasia sebagai bagian dari keamanannya.
Proses transaksi dilakukan secara peer to peer, denga kata lain pemilik aset kripto bebas bertransaksi kepada siapa pun tanpa adanya pihak ketiga yang mengatur. Meskipun begitu, segala transaksi yang terjadi tetap dicatat dan dipantau oleh jaringan aset kripto yang dikenal dengan blockchain.
Image by Gerd Altmann from Pixabay |
Apa itu blockchain? Blockhain merupakan sebuah sistem komputasi yang mendasari terbentuknya aset kripto saat ini.
Fungsinya untuk mencatat transaksi aset dan jaringan bisnis secara online dan mendistribusikan informasi transaksi yang terjadi di seluruh dunia kepada pemilik mata uang kripto yang ingin melihatnya. Namun informasi tersebut bersifat rahasia dan hanya memunculkan kode sebagai identitas pelaku transaksi.
Teknologi blockchain tidak memerlukan pihak ketiga sebagai perantaranya. Sehingga setiap transaksi menjadi lebih transparan.
Cryptocurrency menggunakan teknologi blockchain setiap data yang ada akan saling terhubung dimana setiap data dimiliki setiap orang yang berada dalam lingkungan pengguna sistem cryptocurrency tersebut.
Data Pengguna Kripto: Gen Z dan Milenial Mendominasi
databoks |
Dilansir dari katadata.co.id, menurut Data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) per September 2024 mayoritas pengguna kripto (lebih dari 60%) di Indonesia berusia antara 18 hingga 30 tahun.
Jadi bisa dibilang menabung dengan kripto menjadi primadona kalangan Gen Z dan milenial. Bappebti melanjutkan total volume transaksi aset kripto pada September 2024 mencapai Rp 33,7 triliun, tumbuh sebanyak 323,26% dibandingkan dengan September 2023 yang hanya Rp 7,96 triliun.
Masih menurut data Bappebti, mayoritas investor kripto mentraksasikan koin USDT dari Tether, Ethereum (ETH), Bitcoin (BTC), Pepe (PEPE), dan Solana (SOL).
Di Amerika Serikat, survei dilakukan oleh Policygenius menunjukkan 20% orang dewasa Gen Z (usia 18-26 tahun) dan 22% milenial (usia 27-42 tahun) lebih cenderung berinvestasi dalam aset kripto daripada generasi yang lebih tua.
Angka-angka yang fantastis tersebut menunjukkan kripto bisa menjadi alternatif tabungan jangka panjang Anda. Perkembangan yang sangat pesat tersebut membuat banyak orang yang ingin terjun langsung ke investasi kripto.
Tips Menabung Kripto
Aset kripto menawarkan keuntungan jangka panjang yang bisa menjadi alternatif tabungan di masa depan. Akan tetapi, banyak masyarakat berpikiran bahwa menabung aset kripto hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki dana cukup besar dan melek finansial.
Anggapan tersebut tentunya salah, karena saat ini menabung kripto menawarkan kemudahan untuk siapa saja dengan dana yang terjangkau.
Dilansir dari market.bisnis.com berikut ini hal yang perlu diperhatikan sebelum mulai menabung aset kripto menurut Tokocrypto.
1. Pahami Aset Kripto
Sebelum memulai menabung kripto, Anda sebagai investor wajib memahami terlebih dahulu aset yang ingin dibeli. Kripto merupakan aset digital yang telah diakui resmi sebagai komoditas teregulasi oleh Bappepti Kementerian Perdagangan.
Ada 383 jenis aset kripto yang diperdagangkan di Indonesia dengan 10 jenis aset di antaranya merupakan project aset kripto lokal dari Indonesia.
Bagi pemula sebaiknya mencari aset yang memiliki nilai fundamental dan kegunaan yang cukup jelas, seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Secara umum dua aset kripto tersebut memiliki utilitas yang jelas dan market cap cukup besar, sehingga cocok sebagai aset pelindung inflasi.
2. Strategi Menabung Kripto
Dalam menabung di kripto juga memerlukan strategi seperti kita menabung di saham. Jika Anda berniat menabung untuk investasi jangka panjang dan fokus pada pertumbuhan jumlah portofolio, maka aset kripto bisa menjadi pilihan yang baik.
Investor dapat melakukan konsep menabung kripto dengan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) atau buy the dip. Namun tetap investor perlu memperhatikan fundamental dari aset kripto tersebut.
Strategi DCA adalah investor membeli sejumlah aset kripto tanpa melihat kondisi pasar apakah mengalami koreksi bearish atau bullish. Kuncinya konsisten melakukan DCA dan tetap melakukan riset.
3. Kelola Risiko
Tidak seperti kita menabung uang fiat biasa, kripto sama halnya dengan saham ataupun reksadana yaitu harga aset bisa turun dan naik. Untuk menangani hal tersebut ada tiga hal yang perlu diperhatikan.
Pertama adalah analisa aset. Investor perlu memahami aset kripto yang ingin dibeli, dengan melakukan riset secara mandiri, investor perlu menganalisa potensi pertumbuhan aset dan risiko dalam pertumbuhannya.
Kedua adalah analisa pasar. Kondisi pasar menjadi faktor mempengaruhi harga suatu aset. Oleh karena itu, investor perlu mempelajari bagaimana suatu peristiwa di pasar akan mempengaruhi harga aset kripto.
Ketiga adalah tentukan level stop loss. Stop loss adalah cara investor untuk membatasi kerugian yang akan diterima saat berinvestasi, bisa dibilang sebagai batasan kerugian. Dalam hal ini jika suatu saat harga aset bergerak tidak sesuai planning, lalu menyentuh batasan yang telah dibuat (Stop loss), maka investasi pada aset tersebut dapat diberhentikan.
Pada umumnya investor menentukan level stop loss dengan perbandingan 1:3, yaitu setiap 1 risiko yang didapat, bisa menghasilkan 3 return. Dari perhitungan ini akan mendapat harga stop loss. Dengan begitu kita bisa mengatur risiko yang dapat kita hadapi.
4. Pilih Platform Menabung kripto
Jika kamu telah memutuskan ingin menabung kripto, kami sarankan pilih platform terpercaya untuk berinvestasi atau trading kripto.
Nanovest adalah pilihan yang tepat untuk Anda mulai menabung kripto karena telah memperoleh izin resmi Bappebti, Kominfo dan terdaftar serta dimonitor sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Mengenal Nanovest: Aplikasi Investasi dengan Aset Kripto terlengkap
Nanovest |
Nanovest (PT. Tumbuh Bersama Nano) adalah aplikasi investasi kripto terlengkap di Indonesia bisa menjadi salah satu pilihan terbaik untuk mendapatkan aset-aset kripto terbaru.
Nanovest merupakan platform digital marketplace berbasis aplikasi yang mempermudah akses para pengguna untuk memperdagangkan aset digital baik aset kripto, saham global, maupun emas digital.
Aset kripto di Nanovest telah terdaftar dan diawasi Bappebti jadi Anda tidak perlu khawatir tentang keamanannya.
Keuntungan berinvestasi aset kripto di Nanovest adalah memberikan banyak pilihan. Ada lebih dari 120 aset kripto terhits, terbaru yang Anda bisa perjualbelikan seperti BTC, ETH, BNB, DOGE, SHIB, dan masih banyak lagi. Dengan minimal transaksi hanya Rp 5.000 dan semuanya bebas biaya transaksi.
Ayo tunggu apalagi segera daftar di Aplikasi Nanovest dan selesaikan proses KYC untuk mulai berinvestasi kripto dengan mudah, aman dan nyaman.
Untuk melakukan KYC Anda hanya perlu upload KTP dan lakukan semua proses secara online hanya dalam 1 menit saja!
Anda bisa mempelajari lebih jauh segala hal tentang kripto hanya di Nanovest. Anda bisa mengetahui berita kripto terbaru, harga bitcoin dan tentu saja berinvestasi kripto.
Alasan Mengapa Kripto Bisa menjadi Alternatif Tabungan Jangka Panjang
Image by Benjamin Nelan from Pixabay |
1. Potensi Keuntungan TInggi
Dengan menabung aset kripto maka Anda akan berpotensi mendapatkan keuntungan yang tinggi dibanding menabung di investasi lain.
Sebagai contoh salah satu aset kripto terkenal yaitu Bitcoin (BTC). Harga Bitcoin sepanjang tahun ini mengalami lonjakan sebanyak 130% melewati USD 100.000 atau sekitar Rp1,6 miliar per koin pada 18 desember 2024. (Liputan6)
Dikutip dari RRI, tidak hanya Bitcoin, beberapa aset kripto lainnya seperti Ethereum (ETH) yang naik 7,4% menjadi $3.397.
Adapun aset kripto yang juga mengalami kenaikan diantaranya altcoin populer seperti:
- XRP yang mengalami kenaikan sebesar 16,4% ke harga $0,6782
- Cardano (ADA) naik sebesar 8,7% ke angka $0,6317
- Solana (SOL) naik 4, 9% ke harga $220,56.
Selain itu coin AI juga mengalami kenaikan seperti:
- Render (RENDER) naik sebesar 24% ke angka $7,37
- SleeplessAI (AI) naik sebesar 10,5% ke harga $0,52.
Meme coin juga mengalami kenaikan signifikan seperti:
- Dogecoin (DOGE) naik sebesar 52,6% ke angka $0,42
- SHIB naik sebesar 16,4% ke harga $0,00002917
- PEPE naik sebesar 21,4% ke harga $0,00001462.
Standar Chartered juga memprediksi lonjakan harga Bitcoin hingga $200.000 pada akhir tahun depan (2025). Ethereum diperkirakan akan mencatatkan rekor tertinggi baru di level $10.000 dalam setahun mendatang, sedangkan Solana diproyeksikan memliki potensi pertumbuhan lebih tinggi daripada kedua aset utama tersebut di pasar kripto.
Pencapaian all-time high (ATH) memberikan sinyal kuat terhadap prospek jangka panjang Bitcoin dan aset kripto lainnya di pasar global yang mencermikan kepercayaan yang semakin meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi regulasi.
2. Tidak Diatur Pemerintah dan Bank Sentral
Kripto merupakan sebuah mata uang digital yang nilainya tidak diatur oleh pihak tunggal seperti pemerintahan atau bank sentral, tetapi diatur menggunakan teknologi blockchain.
Investor dapat memperoleh keuntungan berinvestasi di kripto melalui kenaikan harga. Mengutip BankRate, pergerakan harga kripto berdasarkan spekulasi dari suatu sentimen.
3. Memberontak Mata Uang Fiat/Sistem Fiat
Apa itu sistem fiat? adalah sistem keuangan yang menggunakan mata uang yang nilainya tidak didasarkan pada komoditas fisik, melainkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang menerbitkannya.
Pada dasarnya, mata uang fiat seperti rupiah dan dolar yang tidak memiliki aset yang mendasari pada era modern ini.
Sebelumnya mata uang fiat memiliki underlying asset berupa emas, akan tetapi Amerika Serikat menghilangkannya pada 1971.
Di sisi lain, kripto sebagai mata uang digital juga tidak memilliki underlying asset. Namun, pro kripto memandang bahwa underlying asset kripto adalah teknologi blockchain.
Peningkatan jumlah mata uang kripto dan semakin bertambah peminatnya disebabkan pandemi covid-19 yang membuat bank sentral dunia menerapkan kebijakan peningkatan jumlah mata uang fiat.
Hal tersebut membuat pelaku pasar semakin meragukan pemerintahan dan bank sentral akan potensi terjadinya inflasi dan kenaikan suku bunga di masa depan.
Oleh sebab itu pelaku pasar berinvestasi di aset lawan mata uang fiat, sehingga harga kripto meningkat dan banyak bermunculan aset kripto baru.
4. Perlindungan dari Inflasi
Dikutip dari kontan.co.id inflasi terjadi ketika ada peningkatan berkelanjutan dalam harga barang dan jasa dalam suatu perekonomian, yang sering kali dipicu oleh penambahan jumlah uang beredar.
Hal ini akan mengurangi daya beli uang, memicu pembelanjaan berlebih dan dapat menyebabkan masalah ekonomi yang lebih luas, seperti yang terjadi di Zimbabwe.
Bitcoin (BTC) muncul sebagai alternatif investasi yang menjanjikan dalam menghadapi inflasi karena jumlahnya yang terbatas, hanya 21 juta Bitcoin yang beredar.
Berbeda dengan mata uang fiat yang pasokannya tidak terbatas dan sering kali dicetak atas kebutuhan pemerintah. Bitcoin menawarkan sebuah bentuk keamanan melalui kelangkaannya yang terjamin oleh kode algoritmanya.
Contoh mudah pemanfaatan Bitcoin sebagai pelindung terhadap inflasi. Di Argentina misalnya dengan akses terbatas ke dolar AS karena kebijakan pemerintah, masyarakat beralih ke aset kripto Bitcoin sebagai cara untuk menjaga nilai tabungan mereka.
Di Nigeria juga ketika pemerintah membatasi impor dolar AS, banyak warga beralih ke Bitcoin sebagai cara mengamankan aset dan memfasilitasi perdagangan mereka.
Dengan sifat deflasi dan jumlah terbatas, Bitcoin menawarkan solusi bagi mereka yang ingin melindungi nilai aset mereka dari dampak negatif inflasi.
5. Menawarkan Fleksibilitas
Dalam segi likuiditas, kripto menawarkan fleksibilitas yang lebih besar jika dibandingkan dengan emas atau properti. Dengan berbagai plaform perdagangan kripto yang ada, aset kripto dapat diperjualbelikan dengan cepat saat dibutuhkan.
Dengan berinvestasi kripto menggunakan Nanovest Anda tidak perlu khawatir terkait biaya transaksi. Karena di Nanovest semua transaksi tidak dikenakan biaya transaksi apapun alias gratis.
Peraturan Aset Kripto di Indonesia
Kepala Dewan Pengawas Bursa Berjangka, dan melalui Kementerian Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengatakan. terdapat 229 cryptocurrency yang legal di Indonesia dan Bitcoin termasuk salah satu aset kripto yang boleh diperdagangkan.
Pengakuan ini dituangkan dalam Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 7 Tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang dapat diperdagangkan. Peraturan ini berlaku sejak 17 Desember 2020.
Di Indonesia, aset kripto tidak bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Namun, investasi kripto tetap diperbolehkan untuk dilakukan. Hal tersebut tertuang melalui Surat Menko Perekonomian Nomor S-302/M.EKON/09/2018 tentang Tindak lanjut Pelaksanaan Rakor Pengaturan Aset Kripto (Crypto Asset) Sebagai Komoditi yang Diperdagangkan di Bursa Berjangka.
Melalui Peraturan Bappebti Nomor 5 Tahun 2019, dijelaskan bahwa aset kripto adalah komoditi tidak berwujud yang berbentuk aset digital yang diperdagangkan sebagai instrumen investasi.
Terkait aset kripto tidak bisa digunakan sebagai alat transaksi tertuang dalam UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Di dalam Undang-Undnag tersebut dijelaskan bahwa alat pembayaran yagn sah di Indonesia adalah uang rupiah.
Dengan demikian aset kripto tidak bisa digunakan sebagai alat pembayaran di Indonesia. Namun Anda bisa melakukan transaksi apabila telah melakukan konversi aset kripto yang Anda miliki ke mata uang rupiah.
Demikianlah penjelasan yang telah kami berikan terkait alasan mengapa kripto bisa menjadi alternatif tabungan jangka panjang.
Bagi pemula yang ingin berinvestasi kripto bisa melalui aplikasi Nanovest. Daftarnya mudah, bebas biaya transaksi dan aman karena telah terdaftar dan diawasi Bappebti sangat cocok bagi pemula. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.
Referensi:
- https://www.nanovest.io/kripto/
- https://pressrelease.kontan.co.id/news/menggunakan-bitcoin-untuk-perlindungan-dari-inflasi
- https://www.cnbcindonesia.com/market/20240613095417-17-546252/kripto-jadi-investasi-paling-berisiko-ini-alasannya
- https://rri.co.id/bisnis/1121399/harga-bitcoin-dan-aset-kripto-naik-ini-penyebabnya
- https://market.bisnis.com/read/20221013/7/1587154/tips-menabung-kripto-pemula-bisa-perhatikan-sentimennya
- https://katadata.co.id/finansial/keuangan/672305ed171d5/lebih-dari-60-investor-kripto-di-indonesia-berusia-di-bawah-30-tahun
- https://ejournal.stiepancasetia.ac.id/jieb/article/download/762/499/4353
- https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/gayahidup/mengenal-aset-kripto-dan-fungsinya-di-indonesia
- https://www.vritimes.com/id/articles/fa231ecb-0c27-11ef-8ac5-0a58a9feac02/75926620-11c7-11ef-8ac5-0a58a9feac02
0 komentar